Jumat, 29 Maret 2013

Cerpen Cinta - Memang Iya

Berikut adalah sebuah cerpen cinta sebagai update kumpulan cerpen di blog ini... semoga bisa menjadi bacaan menarik ...

MEMANG IYA
Karya Binti Kholifah

Suara teriakan bude telah membangunkan Vira dan memaksanya untuk segera mandi. Namun hari ini badan Vira sedang tak enak. Badannya demam. Selesai mandi dia harus segera sholat dan setelah itu sarapan. Namun karena sedang tak enak badan dia kembali tidur.
“neng Vira, kenapa malah tidur lagi? Neng  ditinggal tuh sama neng Revi,”seru bude.
“biarin kak Revi berangkat duluan,”balas Vira.
“ya ampun neng demam gini. Ya udah hari ini neng gak usah masuk dulu, biar bude izinin,”ucap bude setelah memegang badanku.
“haaa??? Nggak nggak nggak. Hari ini aku harus berangkat,” balas Vira.
“ya kalau gitu neng harus tunggu pakde pulang. Lagian neng yakin, inikan udah jam tengah 7,”peringatan bude.
“gak apa2 de, palingan kalau telat cuma suruh nulis doang. Ya udah Vira tunggu di depan ya de,”teriak Vira yang langsung berlari ke halaman rumah.
Belum lama menunggu pakdepun datang. Virapun langsung berangkat.
“neng, tadi bel masuk sekolah udah bunyi lo,”ucap pakde.
“haa? Ah biarin masa bodoh, kalau gitu cepet pakde,”ucap Vira.

        Akhirnya Vira sampai di sekolah. Betapa terkejutnya Vira setelah tahu guru piket hari ini adalah guru yang paling killer di sekolah. Vira mencoba kabur dari hukuman, namun pak guru telah menangkap vira dari belakang. Virapun dihukum untuk berdiri di bawah tiang bendera hingga bel istirahat jam 9 nanti karena dia murid terakhir yang terlambat. Sederet teman-teman Vira juga berdiri di sampingnya. Namun Cuma sebentar karena mereka Cuma terlambat 10 menit. Sedangkan Vira sudah terlambat 30 menit.
“kak, sejak kapan lo disini?”Tanya Vira pada salah satu kakak kelas yang juga dihukum karena terlambat.
“8 menit yang lalu. 30 menit lagi kakak juga bakalan ke kelas. Oh ya nama kakak Randy, kamu siapa,” balas Randy.
“hmm,”jawab Vira sambil menunjukkan nama di bajunya.
“oh. Kamu adiknya Revi?”Tanya randy pada Vira.
“kok tahu?”Tanya balik Vira.
“mirip,”jawab singkat Randy.
Tak terasa 30 menit telah berlalu, Randypun telah mendahului Vira ke kelas.
“duluan ya,”ucap Randy.
“hm,”balas Vira singkat.

        Rasanya kepala Vira berat sekali, namun hukuman masih lama. Vira mencoba bertahan. Alasannya untuk berhenti dari hukuman tak dianggap sama sekali oleh pak guru. Virapun harus melanjutkan, hingga akhirnya hukuman Virapun telah selesai. Randy berpapasan dengannya. Terlihat wajah pucat Vira. Belum lama berpapasan, Vira jatuh pingsan. Randypun segera membawa Vira ke UKS.
“Vira,”panggil Revi.
“elu kak, gara-gara lu sih. Kalau tadi lu gak ninggalin Vira, pasti jadinya gak bakalan kayak gini,”ucap Vira.
“maaf deh Vir, kamu minta apa deh,”kata Revi.
“eh Vira, kamu udah sadar. Revi kamukan belum balas permintaan aku kemarin,”sahut Randy.
“eh Randy, lo gak usah ngarep ya. Lagian lokan tau kalo gue udah sama dia,”balas Reva.
“ya udah, maaf kalu selama ini aku udah ganggu kamu,”ucap Randy yang langsung pergi dari UKS.
Berulang kali Vira telah bicara pada Revi, kalau jangan bersikap seperti itu pada seorang. Namun omongan Vira tak sedikitpun dianggap.

        Bel pulang sekolah[un bordering. Vira telah menunggu kakaknya dimobil pakde.
“hey Vira! Mmm,hari ini kakak mau jalan sama pacar kakak. Jadi hari ini kamu pulang sama temen kamu ya. Soalnya pakde biar nganterin kakak jalan,”ucap Revi yang langsung menyuruh Vira keluar dari mobil.
Mobilpun melaju cepat. Memang itulah Revi. Anak yang suka gonta-ganti pacar.
“huuh, kalau gini gua pulang sama siapa?”ucap Vira kesal.
“yuk Vira pulang sama kakak!”ajak Randy yang tiba-tiba muncul.
Virapun tak bisa menolak ajakan Randy. Di sepanjang perjalanan pulang, mereka saling bercerita tentang Revi.
“ya udah makasih ya kak, lu udah mau nganterin Vira,”ucap Vira.
“iya sama-sama,”balas randy.
Dua jam kemudian Revi pulang. Wajahnya seperti habis dibakar.
“kenapa lu kak?”Tanya Vira.
“hiiih, sebel sebel sebeeel. Kakak diputusin lagi. Padahal sepanjang sejarah kakak, kakak yang selalu mutusin,”jawab Revi.
“kasihaaan deh kakakku tersayang. Itu akibatnya. Udah berapa kali kakak pacaran?”Tanya Vira lagi.
“emmm, 1 2 3 mmm udah 42 kali kakak pacaran dan mutusin pacar, tapi kali ini huuu. Tapi gak papa kakak masih punya 2 lagi,”ucap Revi.
Vira hanya bisa ngowoh dengerin kakaknya.

        Esok harinya, Revi pulang dengan membawa cerita yang sama seperti kemarin.
“ampun deh kakak. Vira capek dengerin lu mulu. Virakan udah bilang cowok-cowok yang kakak pacarin gak ada yang sungguh-sungguh. Cuma kak Randy tuh yang tulus,”nasihat Vira.
“dia tuh kutu buku. Kalau kakak pacaran sama dia, bisa-bisa kakak gak diacuhin ma dia,”balas kakak.
“terserah lu ya kak. Yang penting vira udah ngomong. Giliran ada yang tulus aja dibiarin. Sekarang pacar kakak tinggal 1 doank kan, kasihaaan de lu,”ucap Vira.
“hiiiih, nyebelin kamuuu,”teriak Revi.
Esok harinya, Revi bertengkar lagi dengan pacarnya. Hingga dia di dorong-dorong. Pacarnya seligkuh. Namun Randy datang menolong Revi, dan disitu terjadi perkelahian kecil antar Randy dan pacar Revi.
“ya ampun Randy, ngapain lo nolongin gue. Biarin aja kali dia kayak gitu,”ucap Revi
“hee, gak papa kali Rev,”balas Randy.
“naaaaah gini donk. Kalu sama-samakan enak dilihatnya,”sahut Vira.
“Iiiih, apa-apan sih. Najis gue pegang tangan lo Ran,”ucap Revi yang langsung pergi meninggalkan Randy.

        Suatu sore Reva pulang dengan murung lagi. Dia masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya. Virapun datang menghampiri Revi.
“ngapain lagi lu kak?”Tanya Vira.
“Viraaaaa, kakak ditolak sama cowok,”ucap Revi sambil memeluk kakaknya.
Vira melepas pelukan kakaknya dan menelan ludah banyak-banyak.
“hahahaha, kasian kakakku. Makanya Virakan udah bilang Cuma kak Randy yang tulus sama kakak. Ya mungkin dia emang kutu buku sekarang. Tapikan belum pasti dia itu super cuek. Lagian kalau dia gak pedulian, ngapain juga dia tadi siang nolongin lu?”ucap Vira panjang lebar.
“iya juga sih Vir, tapi tetep aja dia itu super kutu buku,”balas Revi
“kakakkan belum coba,”ucap Vira lagi.
“eh Vira, tapi apa salahnya kalu kakak cari pacar lagi. Mungkin tadi kakak ditolak, tapi mungkin aja besuk kakak diterima,”ucap Revi
“aah, terserah lu deh kak. Oya hari ini Vira mau ketemu ma kak Randy di taman. Kalau mau ikut ntar jam setengah 4,”ajak Vira yang langsung pergi dari kamar.
“iya juga sih Randy tulus. Lagian gue juga suka sama dia. Cuma gue sok-sokan gak suka aja, gue coba ah,”ucap Reva pada hatinya.

        Tibalah saatnya jam setengah 4. Vira telah duduk berdua dengan Randy.
“aduh kak, tolong tiupin mata Vira dong,”pinta Vira pada Randy.
Tanpa pikir panjang, Randy segera meniup mata Vira.
Ternyata Reva melihat hal itu. Revapun berbalik badan dan pergi.
Namun Vira dan Randy mengejar Reva.
“eh eh eh kak. Tuh kan lu cemburu. Itu artinya lu emang bener-bener suka ma kak Randy,”ucap Vira.
“apaan sih,”balas Reva kesal.
“heh, lagian tadi Cuma akal-akalan kita biar ketahuan kalau kakak cemburu,”ucap Vira lagi.
“haaa? Jadi gue dikerjain. Oh my god,”keluh Reva.
“maaf ya. Tapi ini satu-satunya cara. Kamu tenang aja Rev. aku pasti akan perhatiin kamu kok, jadi gak usah khawatir dan cemburu sama buku,”ucap Randy.
“maaf juga ya gue selama ini udah sok-sokan cuek sama elo. Tapi sebenarnya emang iya gue sayang ma lo,”balas Reva.
“wah, udah resmi nih. Ya udah have fun ya, gua tinggal dulu daa,”ucap Vira yang langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

SELESAI
----------------------
Karya : Binti Kholifah
email : puengenpintar@yahoo.co.id
----------------------- 

artikel terkait :
cerpen cinta - menemukanmu
cerpen cinta - 1my boyfriend
cerpen cinta - janji terakhir

Cerpen Cinta - Memang Iya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar